Perubahan Telephone Seluler dari Generasi Pertama
Telephone genggam atau telepon seluler (Ponsel) atau handphone (HP) ialah perangkat telekomunikasi elektronik yang memiliki potensi basic yang sama juga dengan telephone konvensional saluran tetap, akan tetapi bisa dibawa ke mana-mana (portabel / mobile) serta tak perlu disambungkan dengan jaringan telephone memakai kabel (nirkabel wireless). Sekarang ini, Indonesia memiliki dua jaringan telephone nirkabel yakni skema GSM (Global Sistem for Mobile Telecommunications) serta skema CDMA (Code Division Multiple Access). Badan yang mengendalikan telekomunikasi seluler Indonesia ialah Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI).
Berdasar pada fungsinya, telephone genggam dibagi jadi empat type yakni :
- Telephone genggam usaha atau bisnis
- Telephone genggam hiburan
- Telephone genggam fashion
- Telephone genggam standard
Berikut Perubahan Handphone dari Generasi Pertama Sampai Saat Ini
1. Generasi 0
Riwayat penemuan telephone genggam tidak terlepas dari perubahan radio. Awal penemuan telephone genggam diawali pada tahun 1921 saat Departemen Kepolisian Detroit Michigan coba memakai telephone mobil satu arah. Lalu, pada tahun 1928 Kepolisian Detroit mulai memakai radio komunikasi satu arah regular pada semua mobil patroli dengan frekwensi 2 MHz. pada perubahan setelah itu, radio komunikasi berkembang jadi dua arah dengan ‘’frequency modulated ‘’(FM).
Tahun 1940, Galvin Manufactory Corporation (saat ini Motorola) meningkatkan portable Handie-talkie SCR536, yang bermakna satu alat komunikasi di medan perang waktu perang dunia II. Waktu ini adalah generasi 0 telephone genggam atau 0-G, dimana telephone genggam mulai dikenalkan.
Sesudah keluarkan SCR536,lalu pada tahun 1943 Galvin Manufactory Corporation keluarkan kembali portable FM radio dua arah pertama yang dinamakan SCR300 dengan mode backpack untuk tentara U.S. Alat ini mempunyai berat kurang lebih 35 pon serta bisa bekerja dengan efisien dalam jarak operasi 10 sampai 20 mil.
Skema telephone genggam 0-G masih tetap memakai satu skema radio VHF untuk menghubungkan telephone dengan cara langsung pada PSTN landline. Kekurangan skema ini ialah permasalahan pada jaringan kongesti yang lalu menimbulkan usaha-usaha untuk ganti skema ini.
Generasi 0 disudahi dengan penemuan ide moderen oleh insinyur-insinyur dari Bell Labs pada tahun 1947. Mereka temukan ide pemakaian telephone hexagonal menjadi basic telephone genggam. Akan tetapi, ide ini baru di kembangkan pada 1960-an.
2. Generasi I
Telephone genggam generasi pertama dimaksud juga 1G. 1-G adalah telephone genggam pertama yang sebetulnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp temukan telephone genggam pertama serta dikenalkan pada publik pada 3 April 1973. Telephone genggam yang diketemukan oleh Cooper mempunyai berat 30 ons atau seputar 800 gr. Penemuan berikut yang sudah merubah dunia selama-lamanya. Tehnologi yang dipakai 1-G masih tetap berbentuk analog serta diketahui dengan sebutan AMPS. AMPS memakai frekwensi pada 825 Mhz- 894 Mhz serta dioperasikan pada Band 800 Mhz. Sebab berbentuk analog, jadi skema yang dipakai masih tetap berbentuk regional. Salah satunya kekurangan generasi 1-G ialah sebab ukurannya yang sangat besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini karena kepentingan tenaga serta perform baterei yang kurang baik. Diluar itu generasi 1-G masih tetap mempunyai permasalahan dengan mobilitas pemakai. Saat lakukan panggilan, mobilitas pemakai hanya terbatas pada jangkauan ruang telephone genggam.
3. Generasi II
Generasi ke-2 atau 2-G muncul pada seputar tahun 1990-an. 2G di Amerika telah memakai tehnologi CDMA, sedang di Eropa memakai tehnologi GSM. GSM memakai frekwensi standard 900 Mhz serta frekwensi 1800 Mhz. Dengan frekwensi itu, GSM mempunyai kemampuan konsumen setia yang semakin besar.
Pada generasi 2G tanda analog telah ditukar dengan tanda digital. Pemakaian tanda digital memperlengkapi telephone genggam dengan pesan nada, panggilan nantikan, serta SMS. Telephone genggam pada generasi ini pula mempunyai ukuran yang lebih kecil serta lebih mudah sebab pemakaian tehnologi chip digital. Ukuran yang lebih kecil juga karena keperluan tenaga baterei yang lebih kecil. Kelebihan dari generasi 2G ialah ukuran serta berat yang lebih kecil dan tanda radio yang lebih rendah, hingga kurangi dampak radiasi yang membahayakan pemakai.
4. Generasi III
Generasi ini dimaksud ikut 3G yang sangat mungkin operator jaringan untuk memberikan pemakai mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk juga internet sebagus video call berteknologi tinggi. Dalam 3G ada 3 standard untuk dunia telekomunikasi yakni Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, serta CDMA 2000.
Pada generasi ini telephone genggam mulai dimasukkan skema operasi (yang seringkali dimaksud smartphone) hingga membuat fitur makin komplet bahkan juga mendekati manfaat computer personal. Skema operasi yang dipakai diantaranya Android iOS, Symbian serta Windows Mobile.
5. Generasi IV
Generasi ini dimaksud juga Fourth Generation (4G). 4G adalah skema telephone genggam yang tawarkan pendekatan baru serta jalan keluar infrastruktur yang mengintegrasikan tehnologi nirkabel yang sudah ada termasuk juga Wireless Broadband (WiBro), 802.16e, CDMA,wireless, LAN, Bluetooth, dan sebagainya.
Skema 4G berdasar pada heterogenitas jaringan IP yang sangat mungkin pemakai untuk memakai bermacam skema setiap saat serta dimana saja. 4G ikut memberi pemakainya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, serta elastisitas untuk menelusuri beberapa tehnologi berlainan. Terakhir, 4G memberi service pengiriman data cepat untuk menampung beberapa aplikasi multimedia seperti, video conferencing, online game, dan sebagainya.